Minggu lalu saya berkesempatan hadir di salah satu workshop yang diadakan majalah Femina dan Pantene “Food Styling & Photography Using Your Smartphone” di The Ice Palace Concert Hall, Lotte Shopping Avenue.
Narasumber workshop ini adalah Fellexandro Ruby (man behind Wanderbites), biasa dipanggil Ruby, yang saya tahu sebagai @captainruby , juga merupakan salah satu bagian dari keluarga impact factory dan Senior Food Journalist, Tria Agustina.
Awalnya Ruby tidak memiliki latar belakang di food industry, pekerjaan terdahulunya adalah di bidang alat berat khususnya excavator namun dia membuktikan bahwa food photography bisa dipelajari.
Food photography adalah tentang R.A.S.A. Food Photography adalah tentang bagaimana kita menerjemahkan foto kedalam rasa yang beragam. Contohnya foto di bawah ini, apa yang kamu rasakan saat melihat foto di sebelah kiri dan kanan? Tentunya ada dua rasa yang berbeda dari kedua foto tersebut.
Tips bagi yang ingin serius di food industry, perlu tahu pangsa pasar yang dituju, seperti apa calon customer yang dituju sehingga dari sana dapat ditentukan seperti apa food styling yang diingini.
Dalam food photography, cahaya terbaik yang dipakai adalah cahaya matahari alami mulai jam 7 pagi sampai dengan 5 sore. Sedangkan jam terbaik untuk food photography adalah jam 7 pagi sampai 10 pagi. Perlu diingat bahwa lebih baik kurang cahaya dibandingkan terlalu terang, karena bila gelap foto dapat di-edit menjadi lebih terang.
Setiap obyek foto memiliki angle terbaik, terus eksplorasi untuk mendapatkan sudut terbaik.
Ini salah satu hasil jepretan menggunakan smartphone yang saya punya, Xiaomi Mi4 tanpa blitz.
Jepretan lainnya yang di-comment oleh Tria Agustina bisa dilihat di sini
Terima kasih Femina dan Pantene atas undangannya.
-@HoneyJT-
dalam memoto pencahayaan memang penting ya
LikeLike
penting dan ternyata gampang membuat cahaya buatan 🙂
LikeLike
Aku lagi hobby banget nih food photography (klo gak males masak. Krn biasanya obyek yang aku pake adalah hasil masakan aku sendiri).
Menurut aku, yang paling susah adalah nyari spot cahaya pagi yang oke.
LikeLike
trial and error aja, semoga segera ketemu angle yang pas ya 🙂
LikeLike
Terima kasih tipsnya mbak, sangat bermanfaat nih buat saya yg foto2nya jg masih bermodal kamera henpon 🙂
LikeLike
iya, sama saya pun masih bermodal kamera hp 🙂
LikeLike
Waaah keren. Dapet info event event kaya gini sebenernya sih dari mana ya ? aku mau kapan kapan kalau ada ikut beginian. Eh atau kakak di undang ke acara ini ?
Btw foodphotography ya. Jadi inget lomba yang lagi di adain sama festival kuliner nusantara. Kalau kaka minat coba ke link ini -> https://drive.google.com/file/d/0B5WdjDnMzf2NRnEwYm9zMUprOE55d2xKZFk1U050U2ZvM3ln/view
LikeLike
hai Leli, saya dapat info melalui media sosial penyelenggara dan saya diundang ke acara ini sebagai lifestyle blogger 🙂
LikeLike
Pingback: Memotret dengan Smartphone | Live Well. Love Much. Laugh Often