Memotret dengan smartphone sudah menjadi kegiatan saya sehari-hari. Awalnya hanya untuk swafoto tapi koq lama-lama rasanya kepengen juga memaksimalkan hasil jepretan dengan smartphone yang dimiliki. Itulah yang membuat saya berminat untuk mengikuti Camera Mastering Class bersama Samsung Indonesia dan komunitas ifotografi Indosat Ooredoo.
Komunitas ifotografi Indosat Ooredoo berdiri 10 tahun lalu dan kini memiliki anggota sebanyak 190 orang. Awal mulanya, komunitas ini merupakan kumpulan karyawan Indosat yang memiliki hobi fotografi. Komunitas ini semakin berkembang dengan adanya departemen-departemen dengan genre fotografi yang beraneka ragam misalnya food photography, cityscape, model dan lainnya. Sebagian besar kegiatan komunitas ifotografi Indosat Ooredoo adalah hunting foto dan mulai Agustus 2018 akan aktif mengajar fotografi ke daerah pelosok Indonesia. Tidak hanya sebagai “ekstrakurikuler” Indosat, komunitas ini juga terlibat dalam kegiatan marketing Indosat.

Ibu Hesti dari Digital Management Indosat Ooredoo

Ibu Fully menjelaskan asal mula komunitas ifotografi Indosat Ooredoo
Biasanya nih yang paling sering saya potret adalah makanan tapi hanya sebagai food documentation, belum sampai ilmu food photography. Menang bedanya apa sih? Food photography merupakan teknik memotret makanan agar terlihat menarik dan yang melihat foto tersebut bisa tergoda serta ingin merasakan makanan tersebut.
Selain makanan, saya juga senang memotret anak sendiri tapi seringkali gagal karena mereka tidak berhenti bergerak 😀

Ibu Wenny dari Food Photography Dept ifotografi Indosat Ooredoo

Bapak Aris dari Model Photography Dept ifotografi Indosat Ooredoo
Nah ini tips memotret dengan smartphone:
- Pilih smartphone terbaik. Biasanya yang memiliki fungsi auto sehingga tidak perlu setting yang cukup menghabiskan waktu… yang ada kalau kelamaan setting, momennya terlewatkan.
- Abaikan zoom. Zoom di smartphone menggunakan digital dan bukan optikal sehingga bila memotret dengan zoom, hasil kurang maksimal.
- Stabil. Posisi smartphone tidak boleh goyang karena dapat menghasilkan foto yang tidak jelas.
- Bersih. Pastikan lensa kamera smartphone dalam keadaan bersih dari sidik jari, minyak serta debu.
- Melihat. Sering-seringlah melihat foto yang bagus sehingga memori kita terbiasa. Hal ini bisa menjadi referensi bagi kita untuk menghasilkan foto yang baik.
- Maksimal. Eksplorasi secara maksimal fungsi kamera smartphone seperti mode manual.
- Konsep. Sebelum memproduksi foto, tentukan konsep apa yang mau ditampilkan. Misalkan ingin menampilkan makanan tradisional gado-gado dengan sambal kacang dan kerupuk yang disajikan di atas daun pisang.
- Latar belakang. Pilih background serta properti pendukung yang stand out. Bahkan bila diperlukan, pilih yang warnanya kontras dengan obyek foto. Warna juga bersifat komplementari dan bisa kita temukan berpasangan seperti merah-hijau, ungu-kuning dan lainnya.
- Pencahayaan. Untuk memotret makanan, kebanyakan di restoran terdapat artificial light. Akan lebih baik bila menggunakan cahaya alami seperti cahaya matahari. Kalau memungkinkan, pilih posisi yang dekat dengan jendela agar mendapatkan pencahayaan terbaik. Kita perlu juga memahami sifat cahaya yang terbagi 2 yaitu soft dan hard. Cahaya yang sifatnya soft memiliki intensitas rendah. Biasanya bisa ditemukan di dalam ruangan biasanya indirect atau bila di luar ruangan saat cuasa mendung. Cahaya yang sifatnya hard memiliki intensitas tinggi dan biasanya ditemukan di luar ruangan saat langit cerah.
- Komposisi. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah komposisi yang dinamakan rule of thirds. Caranya, tempatkan elemen penting foto di antara 3 garis horisontal dan vertikal. Selain rule of thirds, ada komposisi lainnya seperti : golden ratio, create of dead, leading lights, contrast, framing, diagonal. Duh, beneran deh kalau begini banyaknya harus ngulik satu persatu dan akan saya coba kapan-kapan aja 🙂
- Sudut pandang. Untuk mendapatkan hasil foto yang terbaik, coba deh memotret dari tempat yang tidak biasa. Kalau biasanya kita memotret dengan eye level angle, coba bereksperimen dengan flatlay atau kemiringan sudut 45 derajat.
- Penyuntingan. Hal terakhir yang juga penting adalah editing tapi jangan berlebihan ya karena foto nantinya kelihatan tidak natural.

#3rd winner of Food Photo Competition
Untuk menghasilkan foto yang bagus tentu dong harus didukung dengan gawai dengan teknologi terdepan. Samsung menawarkan Samsung Galaxy S9 dan S9+ yang dibanderol seharga lebih kurang Rp12juta.
Coba deh kita cek dulu, saat pertama kali kita membeli ponsel adalah untuk telekomunikasi. Tapi sekarang, kita membeli ponsel untuk dokumentasi. Dulu, saat ingin membeli ponsel yang dicek pertama kali adalah harganya, cocok enggak harganya dengan kantong. Kini, yang dicek pertama kali adalah fitur kameranya!

Bapak Iyung memperkenalkan fitur unggulan Samsung Galaxy S9 dan S9+
Oleh sebab itu Samsung menawarkan Samsung Galaxy S9 dan S9+ dengan fitur unggulan diantaranya :
- Kamera. Samsung Galaxy S9 dan S9+ memiliki dual camera dengan sensor dual pixels yang sebelumnya diterapkan di kamera DSLR. Dual camera tersebut juga dilengkapi dengan dual aperture 1.5 dan 2.4. Untuk foto dalam kondisi minim cahaya, F1.5 berfungsi menangkap cahaya lebih baik. Dalam keadaan over cahaya, dapat menggunakan F2.4 sehingga gambar lebih detil. Pengaturan aperture bisa dilakukan secara manual dan otomatis.
- Video. Bagi kalian yang suka sekali membuat video, Samsung Galaxy S9 dan S9+ memiliki fitur slow motion dengan 960 frame per second. Kita juga bisa memilih single take atau double take. Setelah video slow motion selesai, kita bisa menjadikan video tersebut sebagai wallpaper dengan format GIF.
- Mode food. Bagi pegiat food photography tentunya mode ini akan membantu pengambilan foto makanan lebih maksimal. Kakau menurut saya, seperti kamera 360 untuk makanan 🙂
- Emoji dengan wajah sendiri.

Bapak Iyung mengajak peserta mencoba fitur emoji

Emojinya sudah jadi!
Jadi, ngiler sama Samsung Galaxy S9 dan S9+? Sama, saya juga! 🙂
related articles: Photography using your smartphone or Photography Workshop with Arbain Rambey
Foto makanannya menarik nih. Aku sekarang juga mulai malas bawa kamera poket, lebih suka pakai kamera di hape, lebih praktis.
LikeLike
Wah ada mbak Weny Lisa teman komunitas fotografi, seru ya mbak belajar fotografi apalagi pakai Samsung S9
LikeLike
hihihihi, bikin ngiler 😀
LikeLike
Wuihh emang harganya berapaan mba. Mupeng ih haha
LikeLike
belasan juta rupiah saja 😀
LikeLike
Aku juga foto menggunakan kamera hp samsung j7 prime, jadi mupeng deh pengen ganti ke hp yang ini, kisaran harga nya berapa yah mbak?
LikeLike
belasan juta rupiah 🙂
LikeLike
Wahh teknik kalo pake hp ternyata gak boleh di zoom yaa mbak ? Baru tau aku. Hihihi. Thankyou infonya
LikeLike
iyes, kalau di zoom hasilnya enggak maksimal
LikeLike
Klo samsung memang beda sih mba lebih bagus buat fotonya aku udah buktiin dah follow instgaram ku blum mba ada hasi2 foto dr samsung
LikeLike
Aku juga ngiler berat sama Samsung S9 ini! Akhirnya beli juga sih pas habis dapat THR kemarin. Worth it banget!
LikeLike
selamat ngoprek S9 ya!
LikeLike
Waah samsung S9…aku penggemar samsung juga. Jadi pengen ganti yang ini. Harganya brp ya?
LikeLike
harganya Rp12 jutaan
LikeLike
daridulu suka pake samsung, makin lama makin keren apalagi untuk kameranya… dan harganya pun sebanding.. hihihi
LikeLike
pemakai setia Samsung nih mbak Maya 🙂
LikeLike
Pengen mbak samsungnya, tapi harganya itu 😁
LikeLike
ho oh, itu juga yang jadi pertimbangan saya 🙂
LikeLike
Samrtphone makin mewakili kamera dslr, hasilnya tak tampak beda
LikeLike
iyes, kece ya!
LikeLike
Beberapa hari terakhir kuliat IG Mbak HonNie emnag penuh makanan. Kukira lagi branding menjadi food blogger. Hihihihi. Makanannya bikin gemay amatttt. Memotret pake smartphone dengan merk mumpuni emang bikin hasil fotp jadi lebih josss ya, selain teknik2 foto kece juga pastinya
LikeLike
iya kamera 50% mendukung pengambilan foto yang bagus, sisanya juga skill yang bisa diasah dengan sering-sering motret 🙂
LikeLike
wiii lengkap banget tipsnya nih Hon, makasih yaaa… emang sih kadang org lupa kalau moto itu hrs ada konsepnya (kecuali dadakan yaa..)
LikeLike
dan konsep itu yang bikin proses motret itu memakan waktu dan tenaga…. hahahahha!
LikeLike
Naaahh iya tu. Klo moto pake zoom hp malah jadi gak oke hasilnya.
LikeLike
Eh iya bener mba. Klo pake zoom di kamera ho, hasilnya gak maksimal.
LikeLike
Ngilerr jugaa! Harga memang sebanding dengan kualitas ya, wajarlah kamera sekelas dslr dipasang di smartphone plus fitur2 lainnya yg premium.
LikeLike
selalu suka sama samsung.. kameranya cakeup.. meski kalo mau motret emang kudu liat faktor-faktor seperti lighting, editing dan lain-lain seperti yang mbak tulis di atas.. naksir sama S9 tapi harganya bikin glekkkk 😀
LikeLike
hihihihihi, kita gleeek bareeeng yuk!
LikeLike
pengen banget gantiii hp ke samsung ini tapi mehoooong… hahah …
LikeLike
hihihihiihihi, ngajuin endorse ke samsung gih!
LikeLike
Wah jadi tau nih, teknik fitografi ponsel dari tulisan ini
LikeLike
terima kasih sudah mampir Mas Andri!
LikeLike
Hasil kameranya memang bagus aku udah pernah coba tapi harganya juga bagus ya mbak hehehe…
LikeLike
🙂
LikeLike
Samsung mah juarak! Kemaren sempet mau ikut presalenya tapi gak kuat harganya T_T
LikeLike
ini enggak ada yang mau endorse Putri nih dari Samsung?
LikeLike
waaah makasih banyak tipsnya apalagi yang warna saling melengkapi itu aku kurang ilmu. Btw hasil foto samsung yang ini memang kece dan bening!
LikeLike
dengan senang hati 🙂
LikeLike
harganya sebanding dengan kualitas ya
LikeLike
ada harga ada rupa 🙂
LikeLike
Acara ini seru, sempet pengen datang, tapi kerja hiks. Rame banget ya mba.
LikeLike
banyak dari komunitas foto indosat, yang menang juara 1 dengan hadiah Samsung gear pun komunitas foto yang jam terbangnya udah tinggi 😀
LikeLike
Samsung makin canggih.
LikeLike
Wahh..terima kasih tipsnya ya mbak, lengkap banget. Bisa langsung praktekin nih..
LikeLike
dengan senang hati 🙂
LikeLike