Walau hanya 3 hari berada di Ilhavo, tapi kota ini menciptakan begitu banyak kenangan. Awalnya saya sudah google apa saja tempat yang bisa dikunjungi tapi kolega dari Asia memutuskan untuk kembali ke Porto karena tempat wisata lebih mudah dijangkau bahkan dengan berjalan kaki. Saya dan rombongan pun berangkat dari The Olaria EFTA setelah makan siang dan menuju Porto dengan menggunakan taksi.
Tujuan pertama kembali ke Porto adalah menuju ke Eurostars Das Artes, hotel bintang 4 tapi pelayanannya tidak memuaskan kecuali sarapannya saja. Yang artinya masih kalah dari pengalaman saya menginap di Best Western Premier The Hive! Bayangkan saja, saya menginap selama 3D2N tanpa diberi air mineral botol dan tidak diperbolehkan membawa air mineral botol yang dibeli sendiri. Padahal saya termasuk orang yang minum air bening cukup banyak setiap harinya, sungguh peraturan hotel yang aneh!
Perjalanan menuju hotel yang terletak di Rua do Rosario, 160-164 Porto 4050-521, Portugal cukup sulit karena jalan protokol di Porto ditutup dalam rangka acara 2018 Vodafone Rally de Portugal. Saya dan 2 orang teman terpaksa berjalan kaki dari ujung jalan yang ditutup.
Lumayan juga jalan sambil nenteng koper dan kami jadinya banyak bertanya kepada polisi dan orang di jalan, alamat hotel yang dimaksud. Kalau sudah seperti ini, saya jadi bersyukur deh bisa berbahasa asing khususnya Inggris secara baik, jadi bermanfaat banget untuk nanya alamat dan apa sih yang menyebabkan jalan ditutup…. Walau cukup lelah tapi bersyukur sih akhirnya ketemu juga hotelnya yang tidak terletak di jalan raya dan bangunan kelihatan sudah cukup tua.
Setelah berhasil check in dan menaruh koper di kamar, kami pun bergegas menuju area sungai Ribeira-Rio Duoro. Dengan hanya berbekalkan peta di tangan (bukan peta digital karena saya belum kenal pocket wifi saat itu), kami berjalan menyusuri jalan dan taman di sepanjang Porto. Menyenangkan sekali melihat banyak orang tumpah ruah di jalan karena menyaksikan 2018 Vodafone Rally de Portugal dan banyak orang piknik di taman sambil tidur-tiduran tanpa alas lho! Duh, saya jadi kepengen Indonesia juga punya taman-taman publik seperti itu deh, yang rindang dan bersih! Jarak dari hotel menuju sungai adalah sepanjang 1,5km yang ditempuh dalam waktu 18 menit dengan berjalan kaki.

santai dulu sambil mainan ponsel
And strolling around Porto part 2 begin!
Di sepanjang sungai Ribeira-Rio Duoro, banyak hal yang membuat saya terkagum-kagum. Mulai dari sungai yang bersih dari sampah walaupun banyak sekali orang yang duduk di pinggir sungai. Juga terdapat beraneka ragam kafe yang dipenuhi orang yang hanya sekadar ingin menikmati wine hingga makan malam.
Oh ya, di Porto jangan heran kalau menemui burung camar yang besarnya hampir sebesar angsa dan merebut makananmu di pinggir sungai 😀
Saya menyaksikan pertunjukan seni di sepanjang sungai Ribeira-Rio Duoro dari penyanyi jalanan, manusia patung sampai capoeira jalanan yang dilakukan oleh anak usia sekolah hingga dewasa. Sungguh pemandangan yang berkesan! Dan saat menuliskan cerita ini kembali, saya jadi kangen Porto… semoga suatu hari nanti bisa kembali bersama keluarga kecil saya!

Pemandangannya kayak lukisan ya 🙂
Hmm, perut pun sudah mulai kelaparan dan saya menemukan sebuah resto tersembunyi di Porto! Seperti apa resto itu? Tunggu cerita saya selanjutnya ya!
Beautiful capture!
LikeLike
Bagus ya kotanya, jalan2 di pinggir sungainya juga nyenengin banget.. betah deh duduk2 lama2 disitu sambil liat orang lalu lalang…
LikeLike
Pemandangan nya sangat eksotis dan banyak sungainya jadi pengen naik perahu gitu sambil jalan jalan sore menikmati pemandangan alam.
LikeLike
wah kakak asyik nih jalan jalan terus. tugas dari kantor atau memang sengaja cari inspirasi, karena pemandangan-nya cakep banget.
LikeLike
Wah, pastinya bahagia sekali ya mbak bisa liburan ke salah satu negara dengan disuguhkan pemandangan sungainya yang jernih plus bangunan2 kunonya yang tetap kokoh 😍
LikeLike
Selalu kagum lihat pemandangan tepi sungai di eropa
LikeLike
Ribeira-Rio Duoro membuat kita berkhayal kapan ya sungai Ciliwung seperti ini. Rapi, bersih dan ada restoran.
Aih semoga Jakarta bisa mengikuti program sungai bersih
LikeLike
Ribeira-Rio membuat kita jadi menghayal kapan sungai Ciliwung seperti ini.bersih ,indah dan ditata rapi dengan restoran di pinggir sungai
LikeLike
Foto-fotonya menarik banget, Kak. Aku jadi kepo, ada apalagi yg mantap2 di sana. Fotoin lagi dong yqng banyak..
LikeLike
Indah banget kotanya, bersih juga. Dan keren keren bangunannya, untung ya bisa berbahasa inggris.
LikeLike
Pingback: Sweet Treat by Boutique do Gelado | Live Well. Love Much. Laugh Often
Aduh itu kotanya cantik sekali
Foto-fotonya bikin mupeng buat ngajak berkunjung
Btw, itu hotelnya aneh banget. Masa gak dikasi air mineral dan gak boleh bawa dari luar. Eh tapi, memangnya pas masuk hotel tas kita diperiksa ya?
Maaf aku mikirnya nakal, mau nyelundupin air mineral hahaha
LikeLike
barusan komen masuk ga Hon?
LikeLike
sukaaa sama foto2nyaa.. doain gw juga bisa ke sana yaaa..
LikeLike
wah lucunya burung camarnya, kayak di film2
LikeLike
Sumpah keren, beneran kaya lukisan. Salah satu faktornya adalah, kontrasnya cukup baik. Jadi backgroundnya masih jelas terlihat.
LikeLike
Hoalah peraturan hotel macam apa ituuu.. Aku pun walo sudah disediakan air mineral sama hotel, tetep pasti beli air mineral lagi. Hehe.. Minumnya banyak… 😀 Porto indah banget ya kak bangunan-bangunannya. Seninya juga hidup gitu di sepanjang sungai ada seni jalanannya.
LikeLike
Serunya liburan! Pemandangan kotanya juga cantik banget, pasti betah jalan-jalan yaa.
LikeLike
Kotanya bagus dan terpelihara dg baik, khas kota2 di eropa ya
LikeLike
Kota di luar negri cantik-cantik ya. Pengen ngerasain kayak kak Honey ke Porto nih.
LikeLike
Baca cerita perjalanan kak Honey di Porto seru banget. Foto-fotonya bagus dan kotanya keren ya memang. Cuma masalah hotelnya nih, kalau ke sana mesti cari referensi hotel yang nyaman ya, soalnya kalau sampai ga dapat air minum ya susah juga. Secara aku pun suka minum.
LikeLike
Keren banget ini liburannya kak. Ntar kalau ada trip boleh dong ikutan.
LikeLike
Pingback: Era Baroque dan Arsitektur Gothik di The Church of Saint Francis | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Kurasi Lokal Boutique Concept Store | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Pesona Livraria Lello | Live Well. Love Much. Laugh Often